27 Desember 2011

Leon Botha-one of the world's oldest survivors of progeria.

Leon Botha (4 Juni 1985 - 5 Juni 2011) lahir di Cape Town, Afrika Selatan dan tinggal di sana sampai akhir hidupnya. Ketika  berusia sekitar 4 tahun, Dia didiagnosis dengan progeria, penyakit genetik langka yang hanya dialami oleh 1 dari 8 juta bayi yang lahir, ditandai dengan prematur dan penuaan dini dengan angka harapan hidup hanya sampai umur 13 tahun atau lebih. Leon Botha adalah salah satu korban dari penyakit ini yang bisa hidup lebih lama.
(selengkapnya tentang progeria klik di sini)




Pada tahun 2005, Botha berhasil menjalani operasi bypass jantung untuk mencegah serangan jantung karena progeria-terkait aterosklerosis, yaitu radang pada pembuluh darah manusia yang disebabkan penumpukan plak ateromatus.





Dia tidak mendapat pelatihan formal dalam seni di luar program sekolahnya, tetapi seluruh waktunya dihabiskannya untuk menjadi seorang pelukis setelah lulus, serta melakukan pekerjaan yang ditugaskan padanya















Selain itu, Leon juga dikenal dalam deejaying (DJ) dan turntablism dengan nama DJ Solarize
Beberapa permainannya dapat anda saksikan di sini:







Pada January tahun 2005, Leon  menggelar Pameran Seni Solo pertamanya yang diberi judul  "Liquid Sword; I am HipHop", di mana Hip-Hop dipandang sebagai jalan hidupnya, yang dibuka oleh Mr Lemak dari Afrika Selatan kelompok Brasse Vannie Hip hop Kaap.










Pada bulan Januari 2010 dia menyelenggarakan pameran pertama dari "Who Am I? ...Transgressions" sebuah kolaborasi foto dengan Gordon Clark, di JoãoFerreira Galeri di Cape Town. Dalam pameran tersebut, Botha juga mengatakan,  "I am a spiritual being, the same as you, primarily. Then I'm a human being and this part of the human being is the body, which has a condition." 







































Ninja dan Yo-Landi dari Die Antwoord mengaku bahwa Leon memiliki koleksi terbesar yang update dari rap CD Ninja dan Yo-Landi yang pernah mereka lihat selama hidupnya. Semua CD itu tetap dalam kondisi cetakan asli di rak CD raksasa yang membungkus seluruh ruangan nya!
Kamar tidurnya tampak seperti campuran antara toko CD hip-hop/ dj studio dan galeri seni Shoalin MonkLeon memiliki cinta yang mendalam untuk menciptakan lukisan indahnya yang gelap dan misteriusdan juga cinta yang mendalam untuk hip-hop DJ scratch-mixing .


Berikut kutipan dari Ninja dan Yo-Landi setelah kepergiannya:
In 2008, before DIE ANTWOORD was known outside of Cape Town, we threw our 1st ZEF RAP-RAVE JOLS at a dodgy little club called the Purple Turtle in Long Street (CT). The line up was our chommie, DJ SOLARIZE (Leon Botha), our chommie JACK PAROW, DIE ANTWOORD and our other chommies, THE WEDDING DJ'S. 
Only about 150 to 200 people pulled in to these fun little psycho jols, but everyone who came to each jol said afterwards this ZEF RAP-RAVE JOL was the 'the best night of their lives'.
This was Leon's 1st time ever to DJ in front of people.
Leon had the biggest collection of actual rap CD's Ninja and Yo-landi had ever seen in their lives.
They were all kept in original mint condition on giant CD racks that wrapped round his whole room!
His bedroom looked like a mixture between a hip-hop CD shop / dj studio and a Shoalin Monk art gallery, Leon had a deep love for creating his beautifully dark and mysterious paintings, and also a deep love for hip-hop DJ scratch-mixing.
When we asked Leon to drop a DJ set before DIE ANTWOORD'S 1st show he was crazy into it, and put a real slamming hard-core rap set together that got our 1st little Zuid Afrikaanse zeflings banging their brains out!
 selengkapnya di: klik sini


Leon akhirnya bergabung dengan Die Antwoord pada tahun 2008 dan berikut ini beberapa photoshoot mereka:









Beberapa foto dan karya lainnya dari Leon Botha semasa hidupnya:































Selengkapnya foto dan karya-karyanya yang mengagumkan dapat dilihat di: klik sini


Pada bulan November 2010, Botha menderita stroke.Dia meninggal karena serangan jantung sehari setelah ulang tahunnya yang ke-26 tahun.


Betapa mengagumkannya seorang Leon Botha. Kekurangan tidak menjadi hambatannya berkarya. Dalam waktu hidupnya yang singkat, ia telah menghasilkan banyak karya dan menjadi inspirasi bagi banyak orang. Maka dari itu, betapa beruntungnya kita yang normal dan memiliki umur lebih panjang darinya. Mulai sekarang mari HARGAILAH WAKTU!!






sumber:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar